Ketika hendak berinvestasi, investor wajib menggali kabar sedalam-dalamnya mengenai emiten yang diminatinya. Tak jika perusahaan action atau aksi korporasi yang diterapkan oleh corporate emiten itu, yang mana tentang bersama kesibukan yang menguntungkan bagi para pemilik sahamnya dan juga corporate tersebut sendiri.
Aksi korporasi tiap-tiap corporate sanggup berbeda-beda tergantung kebijakan yang diterapkan. Tapi, Bursa Pengaruh Indonesia sudah menetapkan sebagian bentuk aksi korporasi yang mampu dilaksanakan oleh corporate secara generik.
Apa sajakah bentuk berasal dari aksi korporasi itu? Artikel berikut ini akan menjawabnya sekaligus menerangkan lebih lanjut terkait apa tersebut perusahaan action, beserta model-jenisnya.
Pengertian Perusahaan Action
Melansir berasal dari laman Pengajar Teknologi , perusahaan action adalah aktivitas yang membawa perubahan material bagi corporate dan berdampak terhadap pemangku kepentingannya, terhitung pemegang saham, baik generik maupun preferen, dan juga pemegang obligasi. Aktivitas ini umumnya disetujui oleh dewan direksi corporate, di mana pemegang saham terkadang juga diharuskan untuk mengimbuhkan nada atau tanggapannya mengenai aktivitas itu.
Didalam pengertian lain, perusahaan action adalah aksi korporasi yang jadi langkah sebuah corporate terbuka atau yang udah terdaftar di Bursa Dampak Indonesia (Bei). Keberadaan aksi korporasi ini diharapkan mampu membawa efek baik bagi corporate maupun pemegang saham.
Adapun aksi korporasi yang dikerjakan tiap-tiap corporate dapat berbeda-beda. Di mana umumnya bukan cuman mencakup satu tindakan saja, melainkan mampu berjumlah belasan tergantung berasal dari peraturan corporate.
Tipe-Tipe Perusahaan Action
Secara generik, aksi korporasi sanggup dibedakan jadi dua tipe, yang meliputi:
Aksi Korporasi yang Berpengaruh terhadap Jumlah Saham, misalnya pembagian dividen saham, stock split, reverse stock split, buy back, dan right issue.
Aksi Korporasi Berupa Restrukturisasi Corporate, misalnya merger dan akuisisi, tender offer, dan spin off.
Pas, kecuali dilihat berasal dari perlibatannya, aksi korporasi dibagi jadi dua, yaitu:
Aksi Korporasi Harus (Mandatory Perusahaan Action), merupakan model aksi yang melibatkan dewan direksi sebagai pengambil aturan.
Aksi Korporasi Sukarela (Voluntary Perusahaan Action), merupakan style aksi yang melibatkan dewan direksi sebagai pengambil ketetapan dan pemegang saham sebagai peserta.
Baca Juga: Pengertian Dividen Adalah? Berikut Pembahasan Lengkap dan Mendalam
Perusahaan Action Menurut BEI
Layaknya udah disebutkan sebelumnya, tiap-tiap corporate sanggup menentukan berapa tak terhitung perusahaan action yang mendambakan diterapkan. Tapi setidaknya, terdapat 11 aksi korporasi yang udah ditentukan oleh Bei. Di antaranya meliputi:
1. Initial Public Offering (Ipo)
IPO merupakan penawaran saham yang diadakan sebuah corporate untuk pertama kalinya kepada rakyat. IPO jadi pertanda bahwa standing sebuah corporate jadi terbuka agar sahamnya dapat dibeli oleh investor.
Corporate yang melaksanakan IPO biasanya diumumkan segera oleh BEI lewat web formal, di mana dimuat juga kabar lengkap terkait ketetapan saham itu.
2. Pembagian Dividen
Dividen merupakan laba corporate yang dibagikan kepada pemegang saham, baik secara final (Sekali di dalam setahun) maupun secara interim (Sebagian kali di dalam setahun). Dividen sendiri terbagi jadi lima bentuk, yakni:
- Dividen Tunai: Dividen yang dibagikan dalam bentuk uang tunai
- Dividen Saham: Dividen yang dibagikan dalam bentuk saham
- Dividen Barang: Dividen yang dibagikan dalam bentuk barang
- Script Dividend: Dividen yang dibayarkan dalam bentuk surat janji utang (script)
- Liquidating Dividend: Dividen yang dibagikan berdasarkan pengurangan modal perusahaan dan bukan berdasarkan keuntungan yang diperoleh perusahaan
3. Stock Split
Stock Split adalah pemecahan nilai saham jadi lebih kecil. Tujuan berasal dari bentuk aksi korporasi ini adalah supaya jumlah saham yang beredar mampu lebih segudang dan harga per lembar sahamnya jadi lebih murah supaya bisa menaikkan likuiditas dan memunculkan sentimen positif.
4. Reverse Stock Split
Reverse Stock Split adalah penggabungan nilai nominal saham jadi lebih besar. Tujuannya sehingga jumlah saham yang beredar lebih sedikit dan nilai harga sahamnya bisa lebih besar. Corporate yang laksanakan aksi ini biasanya mempunyai harga saham yang benar-benar kecil supaya investor saham bukan sanggup menjual ataupun membeli sahamnya.
5. Right Issue
Right Issue (Ri) merupakan divestasi saham baru di dalam rangka menaikkan kapital corporate. Aksi korporasi ini mampu dikerjakan bersama dengan dua cara, yakni HMETD (Hak Memesan Dampak Terlebih Dahulu) yang terhitung di dalam aksi korporasi perlu dan Non-Hmetd yang terhitung di dalam aksi korporasi sukarela.
HMETD sendiri adalah hal yang diperoleh para pemegang saham yang namanya udah tercatat di dalam daftar pemegang saham sebuah perseroan terbatas untuk terima penawaran terlebih dahulu. Sedangkan Non-Hmetd adalah penambahkan kapital tanpa hak memeasan dampak terlebih dahulu supaya yang belum punya saham, masih mampu miliki Ri-Nya.