Rumusan Syariat di Bidang Muamalah

Anda pasti pernah membaca bahkan mendengar tentang tips atau mengikuti Kelas Keuangan Syariah dan manajemen keuangan syariah secara rutin.

Mengikuti ajaran Islam dalam mengelola mata pencaharian Anda (terutama dalam hal keuangan) akan membawa berkah serta keselamatan dunia dan akhirat, insya Allah.

Memperoleh dan membelanjakan harta dengan cara yang halal, baik, dan maksimal. Dalam bidang muamalah, hukum Islam telah mengajarkan berbagai rumusan.

Biasanya berkaitan dengan kebutuhan manusia. Rumusan ini merupakan landasan pengelolaan keuangan syariah dan dapat digunakan oleh masyarakat awam.

 

Persyaratan Dharuriyyat #1 (Utama)

Terpenuhinya maqashid syariah, atau tujuan syariah, merupakan rumusan syarat pertama ini, yaitu dharuriyyat.

Tujuan syariat ini antara lain memelihara agama (hifzhu ad diin), memelihara jiwa (hifzhu a nafs), memelihara akal (hifzhu al aql), memelihara keturunan (hifzhu a nasl), dan memelihara harta benda (hifzhu an nasl).

Pihak yang paling mengerti situasi apakah Anda perlu menabung (save), berinvestasi, atau membuat keputusan keuangan lainnya adalah diri Anda sendiri.

Maqashid syariah digunakan untuk menentukan prioritas kebutuhan atau keinginan. Pemenuhan maqashid syariah bersifat berurutan dan tentunya memegang peranan penting dalam semuanya.

Perlindungan agama adalah faktor terpenting dalam situasi manajemen properti apa pun. Jika iman kita terancam, kita bahkan akan terlibat dalam transaksi ilegal.

Selanjutnya, perlindungan jiwa, pikiran, keturunan, dan harta benda harus selalu diutamakan dalam pengelolaan penghidupan kita.

 

#2 Persyaratan Hajiyyat (Sekunder)

Tidak dapat disangkal bahwa memiliki kendaraan bermotor bermanfaat bagi kita, meskipun tidak memilikinya tidak akan membunuh kita.

Ini adalah salah satu syarat hajiyyat. Memiliki kendaraan tentunya akan mempermudah hidup kita dan mempermudah segala aktivitas kita sehari-hari.

Ada aturan fiqh yang menyatakan bahwa larangan zat dapat dilanggar jika untuk memenuhi kebutuhan dharuriyyat, seperti makan daging babi karena itu adalah satu-satunya makanan yang tersedia dan jika Anda tidak memakannya, Anda akan mati.

Kelanjutan dari aturan fiqh adalah bahwa suatu transaksi dapat dilanggar jika untuk tujuan memenuhi kebutuhan hajiyyat. Misalnya, penggunaan bay al inah dalam transaksi konversi dari bank konvensional ke bank syariah.

 

#3 Pentingnya Tahsiniyat (Tersier)

Kita akan menyadari bahwa memilih jurusan kuliah di bidang muamalah akan menjadi prioritas yang lebih tinggi (lebih baik) daripada memilih jurusan musik.

Ini dikenal sebagai tahsiniyat, dan ada pilihan yang jauh lebih baik, meskipun kuliah di jurusan musik adalah halal.

 

Sebagai contoh, misalkan Anda bertanya, “Apakah kita perlu berutang?” Anda bisa menggunakan rumus kebutuhan dharuriyyat, hajiyyat, dan tahsiniyat di atas untuk menentukan apakah Anda membutuhkan utang atau tidak.